Menurut cerita daerah Bana pada awalnya di huni oleh satu keluarga yang mempunyai 12 orang anak. Kemudian ke 12 anak itu mempunyai keluarga dan dibagi menjadi 12 bagian wilayah yang disebut “Lari Tanah” sesuai dengan wilayah tang diberikan kedua belas anak itu untu menjadi hak masing-masing untuk menguasai hal-hal didalamnya.
Adapun nama-nama Lari Tanah “ADE” sesuai julukan ke 12 bersaudara itu adalah
1
|
FUATTA
|
5
|
ANAKARUNGNGE
|
9
|
SULLEHATANGNGE
|
2
|
TENGNGA
|
6
|
KAJUARA
|
10
|
KAPALA
|
3
|
GENRE
|
7
|
SEGERI
|
11
|
GURU KAMPONG
|
4
|
SAHARU
|
8
|
SAFOSUJI
|
12
|
SANRO HANUA
|
Kemudian pada waktu karena keadaan masyarakat untuk mempertahankan hidup mereka mencari makanan dihutan diluar tempat Lari Tananya. Tak terduga salah seorang penduduk melihat seorang laki-laki di hutan kemudian melapor kepada ketua Adat.Setelah itu ketua adat menemui orang tersebut dan ditanyakan asal-usulnya.Dari hasil pembicaraan terungkap bahwa laki-laki tersebut adalah keturunan Raja Bone (Wijanna Mangkau’E di Bone/Salassae). Kemudian ketua adat pergi ke kerajaan Bone untuk menghadap tentang kebenaran pernyataan dan stambuk yang dibawa laki-laki tersebut .
Ternyata keterangan yang disampaikan Ketua Adat kepada Raja Bone diiyakan dengan berkata “BA NA” artinya betul anak bahwa laki-laki tersebut adalah keturunan Raja Bone tapi, karena pernah membuat pelanggaran sehingga dihukum dengan diasingkan. Dan ternyata sampai kedaerah ketau adat tersebut. Selanjutnya ketua adat meminta kepada agar laki-laki itu diangkat menjadi Raja/Arung kemudian diiyakan oleh raja Bone dengan kata Ba Na yang artinya ia betul.Sekembalinya dari menghadap Raja Bone, ketua adat tersebut menikahkan anaknya dengan laki-laki tersebut dan kemudian diangkat menjadi Raja Bana.
Dari cerita diata dari jawaban Raja Bone “BA NA” digabungkan menjadi BANA dan sampai sekarang menjadi nama sebuah dusun dan nama Desa.
Desa Bana pada awal terbentuknya menjadi desa hanya menjadi 3 dusun yaitu Bana, Oro dan Cippaga.Tapi karena begitu luasnya daerah Bana sehingga dusun Cippaga dimekarkan menjadi 3 Dusun yaitu Dusun Paku, Cippaga dan Pao serta dusun bana dimekarkan juga menjadi 2 dusun yaitu dusun bana dan dusun bana Tengah. Sehingga sampai Desa Bana menjadi 6 dusun. , sedangkan Pemerintahan Desa Bana telah mengalami sekurangnya 7 (Tujuh) kali pemerintahan yaitu :
Tabel 1.
Nama-nama kepala desa
Sebelum dan sesudah berdirinya Desa Bana
NO
|
PERIODE
|
NAMA KEPALA DESA
|
KETERANGAN
|
1
|
1962-1963
|
A.Lanti Nyonri
|
Penunjukan
|
2
|
1963-1964
|
A.Guntur
|
Penunjukan
|
3
|
1964-2003
|
A.Muin Baso
|
Penunjukan/Pemilihan
|
4
|
2003-2009
|
M.Amir.P
|
Pemilihan
|
5
|
2009-Okt 2014
|
M.Amir.P
|
Pemilihan
|
6
|
Okt 2014- Des 2015
|
Abdul Kahar, S.Pd.,M.Si
|
Penjabat Sementara
|
7
|
Des 2015 – sekarang
|
Ishak, S.PdI
|
Pemilihan
|