Upaya Pemerintah Desa Bana dalam melakukan pencegahan dan penurunan Stunting akhirnya dapat terwujud berkat kerjasama semua pihak mulai tahun 2019 lalu Desa Bana ditetapkan sebagai salah satu desa Kab.Bone sebagai Lokus intervensi pencegahan Stunting.
Berdasarkan hasil pemantauan perbandingan hasil pengukuran pertumbuhan balita melalui elektronik- Pencatatan dan Pelaporan gizi berbasis masyarakat ( e-PPGM) di desa Bana periode pengukuran bulan Agustus Tahun 2020 sampai bulan Agustus Tahun 2021 (selama 1 Tahun) maka terlihat progress penurunan prevelansi balita stunting yang cukup bermakna hingga 10%.
Kepala Desa Bana ,Ishak,S.PdI mennuturkan bahwa sejak tahun 2019 pemdes Bana mencurahkan perhatian dalam penanganan stunting karena jumlahnya saat itu lumayan besar. Upaya upaya yang dilakukan adalah kerjasama lintas kelembagaan didesa Bana seperti PKK,Pokja desa Sehat, RT, Kader posyandu, Majelis Taklim dll dan pembinaan dari UPT Puskesmas Bontocani.
Lanjut Ishak untuk intervensi anggaran melalui Dana Desa setiap tahun dianggarkan seperti pembagunan sarana poseksdes, posyandu, pengadaan alat dan pemberian makanan tambahan. Dan Peningkatan kapasitan kader posyandu, sosialisasi tentang makanan sehat dan pengaktipan pekarangan rumah tangga semuanya ini dilaksanakan secara terpadu melibatkan semua unsur masyarakat.
dr.Eko Nugroho,M.adm.Kes selaku Kabid Kesmas Dinkes Kab.Bone mengucapkan terima kasih sekaligus mengapresiasi pemdes Bana dan seluruh masyarakat termasuk pihak UPT Puskesmas Bontocani dan Pemrov Sulsel yang telah mensupport desa Bana pada Tahun 2020 telah menempatkan pendamping gizi gammaranna untuk pendampingan kepada sasaran 1000 HPK